Kita semua percaya bahwa AC adalah salah satu penemuan terbaik abad ini. Kebanyakan dari kita juga akan setuju. Hal ini sangatlah benar bagi orang-orang yang tinggal di garis khatulistiwa seperti Indonesia. Tanpa AC, cuaca lingkungan tropis dapat membuat orang lebih emosional.
Bayangkan jika rumah kita, kantor, bus, kereta, taxi, mobil, toko, mall tidak memiliki AC. Ini yang akan terjadi:
Kita akan sulit tidur pada saat malam hari karena kepanasan.
Orang-orang akan berkeringat dan bau ketika menggunakan transportasi umum.
Peralatan elektronik di kantor, perpustakaan, stasiun TV dan sekolah akan rusak karena terlalu panas.
Tempat kerja akan menjadi berisik karena kita harus membuka jendela untuk ventilasi.
Indoor gym akan menjadi tempat yang sangat panas, orang akan semakin malas untuk berolahraga di dalam ruangan.
Hal diatas adalah hanya sebagian kecil contoh yang bisa terjadi jika tidak ada AC. Tidak heran di Jakarta dan Tangerang hampir semua tempat memiliki AC, mulai dari transportasi umum sampai ruko atau toko.
Udara di Jakarta juga mulai sulit untuk diprediksi. Terkadang bisa hujan, berangin, atau panas dan lembab seperti biasanya. Ketika hari sedang panas, kita bisa berkeringat dan merasa tidak nyaman. Tetapi hampir semua tempat di Jakarta saat ini sudah memiliki AC, jadi kita tidak perlu mengalami hal itu lagi.
Menurut penelitian. Hormon stress, seperti cortisol, cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya suhu badan, ini yang menjadi alasan mengapa kebanyakan kantor mengatur suhu dibawah 25 derajat. Selain suhu yang rendah membuat peralatan IT dan elektronik tidak cepat panas.
Tetapi penggunaan AC juga membutuhkan penggunaan energi yang lumayan besar, lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Jawabannya sebetulnya sederhana: berinvestasilah pada sistem AC yang ramah lingkungan dan hemat energi.